Tek dur!...
tek dur!...
tek tek dwar!...
bintang-bintang kecil berpencar
Blar!...merak mekar
dalam warna indah
merah, kuning, hijau,ungu
membelah angkasa
di antara ribuan bintang kecil
dari letusan petasan dan kembang api
beraneka lainnya
Tek duk duk!...
blem! ... dwar!...
dwar!...sekarang kembang-kembang
cantik memukau...
bagai liontin raksasa
granat muncrat
hadirkan bintang-bintang berwarna
aneka
Wajah-wajah tengadah
terpinga...
mata melotot
bibir rata-rata setegah terbuka
dijerat pesona
dua ribu sebelas,sudah...
Sadarkah baru saja membakar uang
hasil kerja?
Jumat, 31 Desember 2010
Kembang Api dan Petasan
Tes!...Tes!...Tes!...
Plup!...Blem!...
Tes!...tes!...blem!
Dar!...jegger!...
Trap!...trap!...trap!...
Blegerrr!...
"Anak settaaa...nnn..."
terdengar teriakan terkejut
campur takut
membuat anak tetanggaku
berlari masuk rumah
tunggang langgang...
Ah...aku pun
mendesah panjang...
Plup!...Blem!...
Tes!...tes!...blem!
Dar!...jegger!...
Trap!...trap!...trap!...
Blegerrr!...
"Anak settaaa...nnn..."
terdengar teriakan terkejut
campur takut
membuat anak tetanggaku
berlari masuk rumah
tunggang langgang...
Ah...aku pun
mendesah panjang...
Kamis, 30 Desember 2010
Menyusur Pantai
Menyusur pantai
Menjejak kaki di pasir kuning kecoklatan
Sementara matahari hampir tenggelam
menyisakan terangnya di sebelah barat
memberi kesan pepohonan berwarna perak
Dan sedikit awan putih berarak di biru langit
alirkan sunyi ke dalam diri
mengajakku berlari dan terus berlari nikmati
sejuk dari sekeliling
Harapkan diserap segala resah
segenap gelisah
dan seluruh duka lara
larunglah menjauh di luas samudra
Selasa, 28 Desember 2010
KISAH SEEKOR BURUNG DARA
di pohon mangga di depan rumah
cantik… rupanya
menarik perhatian yang melihatnya
Dan ketika sekumpulan anak sekolah
melintas mereka berusaha menangkapnya
Susah payah mereka usaha
Tak kuduga…sama sekali tak kusangka
seorang dari mereka melempar
burung itu dengan batu
Ah, berengsek
Kena kepalanya
Teriakanku tak ada artinya
burung itu jatuh terkapar di tanah
Kepalanya berdarah dan anak-anak sekolah
cuma bisa bilang : “Yah ...”
Minggu, 26 Desember 2010
Seekor Ayam Jantan dan Delapan Betinanya
Seekor ayam jantan lintas di jembatan
papan yang terentang di Sungai Jambu diikuti
delapan betinanya yang berjalan beriringan
akur...seperti peserta kontestan
"Hendak kau bawa ke mana mereka
Hai Pejantan?...."
"Mambawo induak-induak ka ladang..."
Ahaha....begitu tanggung jawabnya...si ayam jantan
Bagaimana dengan manusia bersebutan
ayah...papa...papi...abi...bapak...atau apa...saja
yang meninggakan anak isteri?
Bukankah mereka mempunyai akal budi?
Ooo....bingung...aku menyaksikan ini
mereka kalah! dengan si ayam jantan
yang cuma punya insting berkembang biak
dan makan
Wahai...Saudaraku Bani Adam
janganlah kalian permainkan kami kaum
perempuan
karena kami diciptakan untuk kalian kasihi
untuk kalian jaga, untuk kalian lindungi
dan untuk berjalan bersisian.
papan yang terentang di Sungai Jambu diikuti
delapan betinanya yang berjalan beriringan
akur...seperti peserta kontestan
"Hendak kau bawa ke mana mereka
Hai Pejantan?...."
"Mambawo induak-induak ka ladang..."
Ahaha....begitu tanggung jawabnya...si ayam jantan
Bagaimana dengan manusia bersebutan
ayah...papa...papi...abi...bapak...atau apa...saja
yang meninggakan anak isteri?
Bukankah mereka mempunyai akal budi?
Ooo....bingung...aku menyaksikan ini
mereka kalah! dengan si ayam jantan
yang cuma punya insting berkembang biak
dan makan
Wahai...Saudaraku Bani Adam
janganlah kalian permainkan kami kaum
perempuan
karena kami diciptakan untuk kalian kasihi
untuk kalian jaga, untuk kalian lindungi
dan untuk berjalan bersisian.
Indah...Sungguh
Awan putih di antara birunya
langit...
Indah...sungguh
Cemara-cemara yang menjulang
bergetar lembut
bergerak-gerak
ditiup angin
membuat daun-daun coklatnya
jatuh gugur
hadirkan keindahan yang lain
Langganan:
Postingan (Atom)