Rabu, 09 Februari 2011

Di Relung Masa

           I 
Begitu cepat waktu berlalu
Tinggal esok dan sekarang
waktu kita
lalu lusa jadi kenangan
dan kuharap kenangan jangan
sampai hilang
terpelihara di keteduhan sukma

            II
Bahagia menyusup mesra
Ketika kau minta aku berdiri
di seberangmu
pura-pura jadi sutradara:
“Ana, kau ke sini temani ayah
kita main sutradara sutradaraan…”
“Bagaimana caranya?...”tanyaku
“Kau berdiri di situ…
lihat ayah…
jika tak bagus kau bilang,okey?...”
katamu membuat jiwaku hangat
Kau…memang ayah yang hebat…
Serasa  aku kembali ke masa kanak
dalam teater sekolah kita

            III
Aku semakin terpana
Ketika kau gerakkan tubuhmu
bagai penari
berimprofisasi….
Lagi-lagi…terlempar aku
ke relung masa lalu
Engkau pernah lakonkan ini…
menari… diiring musik
dari dua batang kayu yang kami
pukul-pukulkan
Ah,kenang…masih ada dalam
ingatan
dulu…aku ingin sepertimu…
sampai sekarang tetap ingin
sepertimu…

            IV
Aku ngantuk…
Jam 02.19 dini hari tiba di rumah
Mandi…jatuh dalam lena tanpa
mimpi apa-apa…
terjaga saat semburat di timur
sudah tak ada
sudah terang angkasa
burung-burung pagi pun sudah pergi
sudah tak ada lagi simphoni yang biasa
menyapa
aduh…subuh terlalai tanpa sengaja
astagfirullah…

            V
Aku ingat
Semalam engkau berkata
Masih ada waktu untuk bersama
Membahas cerita dalam catatan
untuk buku berikutnya
Insya Allah…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar