Rabu, 16 Maret 2011

Melukis Bayangan Benda

"Jangka!...jangka!...
jangka!...jangka!...jangka!...jangka!...
di mana jangkanya?..." agak kesal aku bertanya
dalam lagu dengan nada suka-suka
Seperti dikomando lima anak menjawab:
"Lupa...Bun bun...."
"Aaaa...hhh!...."kesel banget! rasanya

"Bunda tunggu!...
lima menit jangka dan teman-temannya
harus ada di meja!...
yang tak ada ...keluar!..."

kemudian lima anak ngibrit mencari jangka
dan teman-temannya
penggaris, pinsil,penghapus juga

Ah, berkali-kali diberi tahu
untuk melukis bayangan alat-alat itu perlu
tak mau dengar  sampai mulut
rasa berbusa…
Astagfirullah…

"Bun bun...
aku kembali...." ujar Brandon sambil nyengir-nyengir kuda
"Okey ...besok jangan masuk klo lupa lagi.."
"Ya Bun...maaf...."

Kemudian masuk tiga anak sambil berkata:
"Bun bun....saya sudah ada Jangka!..."
"Dari mana?" tanyaku
"Beli...Bun-bun..."
"Besok tak boleh seperti ini lagi ya?
Jika terulang...besok tak ada maaf lagi..."
"Okok...." kata mereka
Aaa...hhh...

"Satu lagi...
mana anak satu lagi?...
Siapa tadi?" kataku
"Ibnu,Bun...
Ibnu yang belum kembali..." jelas Azis
siswa berkulit putih berbadan tinggi

"Salam lekum....
Bun bun...ini jangka dan penggarisnya…"
"Ibunu...bagaimana salamnya tadi?"
"Salam lekum...." jawabnya dengan pandang
heran dan lucu

"Sudah benar?..."tayaku sambil tersenyum
"Benar..." sahutnya
"Masa..."kataku
"Benar..."katanya lagi
"Baik Ibnu...coba ulangi..." pintaku
"Salam lekum..." sementara
kawan-kawannya tertawa...
Ibnu…Ibnu…

“Oo…salah ya Bun…
Assalamu alaikum…” ulangnya sambil senyum
dikulum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar