Tidur sejenak mengendurkan
saraf...
kufikir...jika terjaga
tubuhku akan baik-baik saja...
Wahai...
kali ini ternyata
air mata tak larutkan duka lara
tidur tak membuat sakit
dalam sukma terlupa
tidak...
Dan Sang jiwa renyah tertawa
seraya berkata:
"kemana dzikirmu?...
hanya lewat di bibir?...
Ah..."
Jiwa?...
Jiwakah yang bicara?
atau...
Tubuh yang menuntut haknya?
Ya Allah...
jangan biarkan aku dzalim
pada diriku
jangan...Allahku
"Tarik nafas...tarik nafas...
buang perlahan...
buat teh hangat...Ana...
hirup pelan-pelan..." seakan kudengar
Rajawaliku berkata
Ah,itu kenangan saja...
Tapi aku melakukannya
dan merasa terbantu
Sugesti?...
berangkali...
Allah...Allahku...
jangan biarkan aku sendiri
Kepalaku sakit sekali...
dan nafasku terasa berat
seperti perlu oksigen lagi
"Ahahaha....
dasar bodoh!..." ada yang mengumpat
dalam hati
Ya Allah...Ya Allah...
Ya Rahman...Ya Rahim...
Ya Malik...Ya Quddus...
Ya Salam...Ya Mukmin...
kulawan umpatan itu dengan
senandungkan asmanya...
Allah...Allahku...
selamatkan aku...
jangan biarkan terpedaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar